Posted On November 13, 2025

Kenapa Smartphone Baru Sering Ngelag di Hari Pertama Pakai?

admin 0 comments
Spaceflight America | OKTO88 >> Teknologi >> Kenapa Smartphone Baru Sering Ngelag di Hari Pertama Pakai?

Mengapa Smartphone Baru Sering Ngelag di Hari Pertama?

Saat membuka kotak smartphone baru, ekspektasi kita sederhana: mulus, responsif, siap dipakai. Kenyataannya sering berbeda. Lag, stutter, atau input yang terasa delay muncul pada hari pertama — bahkan pada flagship. Sebagai reviewer yang sudah menguji puluhan perangkat dalam 10 tahun terakhir, saya melihat pola yang konsisten. Bukan satu bug tunggal, melainkan kombinasi proses latar yang berat saat “commissioning” perangkat baru — mirip fase commissioning pada pesawat luar angkasa ketika semua sistem dinyalakan, diuji, dan dikalibrasi sebelum operasi normal.

Review Detail: Dari Setup hingga Indexing — Apa yang Terjadi

Saya menguji beberapa perangkat terbaru (mis. Samsung Galaxy S24 Ultra, Google Pixel 8, dan perangkat kelas menengah seperti Redmi Note 12) dengan skenario nyata: restore dari cadangan, instalasi aplikasi, pembaruan sistem, dan pemotretan awal. Hasilnya serupa: CPU dan I/O storage melonjak drastis dalam jam pertama. Saya melihat spike CPU 70–95% pada beberapa unit selama 10–60 menit pertama; storage I/O mencapai puncak ketika sistem melakukan optimasi aplikasi dan indexing media.

Proses yang saya pantau meliputi: download pembaruan sistem dan aplikasi dari Play Store/App Store; optimasi aplikasi (Android menjalankan “optimizing apps” pasca-boot); indexing foto dan video oleh galeri (thumbnail generation, machine learning tagging); sinkronisasi akun (email, kontak, cloud backup); dan setup fitur on-device AI yang mengunduh model awal. Untuk Pixel, proses restore dari Google Backup kadang memicu puluhan app yang meng-install/update simultan. Pada iPhone (pengalaman terbatas), restore iCloud terlihat lebih terurut — banyak tugas dijadwalkan sehingga beban tidak setinggi Android pada puncaknya, namun tetap ada periode respon yang lebih lambat.

Analogi ruang angkasa berguna: saat satelit baru masuk orbit, ground control tidak langsung menjalankan misi penuh. Ada serangkaian self-check, kalibrasi sensor, download konfigurasi, dan benchmark. Smartphone baru melakukan hal serupa — hanya lebih dekat ke saku Anda.

Kelebihan & Kekurangan: Evaluasi Seimbang

Kelebihan: Produsen modern mempercepat proses commissioning—fitur seperti adaptive battery dan machine learning personalization justru akan meningkatkan pengalaman jangka panjang. Setelah tugas awal selesai, perangkat sering terasa lebih mulus dibandingkan kondisi “out of the box”—frame drops berkurang, aplikasi buka lebih cepat, AI fitur bekerja lebih akurat karena model sudah terunduh dan dioptimalkan.

Kekurangan: Hari pertama bisa mengganggu pengguna yang ingin langsung produktif. Kehadiran bloatware dan proses update serentak memperparah lag pada perangkat dengan storage atau RAM terbatas. Perangkat kelas menengah dengan eMMC (bukan UFS) menunjukkan latency storage lebih tinggi saat indexing intensif — pengalaman terasa lebih lambat dibanding flagship dengan UFS 4.0. Selain itu, panas berlebih dapat memicu throttling yang menurunkan performa selama beberapa saat.

Perbandingan praktis: Pixel cenderung mengeksekusi restore lebih agresif sehingga puncak beban tinggi namun selesai relatif cepat; Samsung/One UI sering melakukan banyak proses OEM (fitur backup, Samsung Cloud, preinstalled services) sehingga beban tersebar lebih panjang; iPhone mengatur kembali tugas sehingga beban puncak lebih rendah tapi proses restore bisa terus berjalan di background selama hari-hari berikutnya.

Kesimpulan dan Rekomendasi Praktis

Kesimpulannya: lag hari pertama biasanya bukan masalah hardware yang permanen. Ini fase commissioning—perangkat mempersiapkan dirinya untuk performa optimal. Dari perspektif reviewer dan pengguna berpengalaman, ada langkah-langkah konkret yang bisa mengurangi gangguan:

– Saat setup pertama, sambungkan ke Wi‑Fi cepat dan charger. Banyak tugas berat (download, indexing) membutuhkan bandwidth dan daya. Jika menggunakan data seluler, proses bisa memicu throttling atau pembatasan background.

– Biarkan perangkat menyelesaikan update dan optimasi setidaknya 1–2 jam. Jika perlu segera memakai untuk tugas kritikal, aktifkan Airplane Mode sementara untuk mencegah sinkronisasi yang memicu lag, lalu lakukan restore manual satu per satu.

– Nonaktifkan atau tunda restore otomatis aplikasi yang tidak diperlukan. Pada Android, buka Play Store → Manage apps & devices → update/restore terpilih. Pada iPhone, pilih aplikasi penting dulu.

– Perhatikan penyimpanan: perangkat dengan SSD cepat (UFS) akan lebih tahan terhadap beban awal. Jika Anda sering berganti perangkat, pertimbangkan flagship atau setidaknya model dengan storage UFS dan RAM lebih besar.

– Untuk yang ingin analogi ruang angkasa: anggaplah hari pertama sebagai “mission commissioning.” Biarkan perangkat menyelesaikan checklists-nya, cek log penggunaan, dan baru mulai operasi normal.

Jika ingin membaca lebih jauh tentang bagaimana commissioning dilakukan pada misi luar angkasa — proses yang menginspirasi analogi ini — sumber seperti spaceflightamerica menjelaskan fase-fase commissioning satelit dan wahana yang relevan untuk memahami kenapa perangkat butuh waktu adaptasi. Dengan pendekatan sabar dan sedikit intervensi manual, hari pertama yang nge-lag bisa diubah menjadi periode singkat menuju pengalaman smartphone yang lebih stabil dan responsif.

Related Post

Nggak Nyangka Chatbot Bikin Aku Ngerjain Deadline Malam Itu

Jam dinding menunjukkan 21:10 saat aku menutup rapat singkat dengan klien. Cuaca di Jakarta malam…

Ketika Kecerdasan Buatan Mengubah Cara Kita Berinteraksi Setiap Hari

Ketika Kecerdasan Buatan Mengubah Cara Kita Berinteraksi Setiap Hari Di era digital yang terus berkembang,…

Ketika AI Membuat Saya Merasa Seperti Kembali ke Masa Depan

Ketika AI Membuat Saya Merasa Seperti Kembali ke Masa Depan Saat teknologi terus berkembang, banyak…